Intisari-Online.com – Seorang wanita memanggang roti untuk anggota keluarganya dan untuk orang lain yang mungkin kelaparan.
Ia meletakkan roti tambahan di ambang jendela, karena siapa pun pasti akan mengambilnya.
Setiap hari, seorang yang bungkuk datang dan mengambil roti itu.
Alih-alih mengucapkan rasa terima kasih, ia menggumamkan kata-kata ini saat ia melangkah, “Kejahatan akan tinggal bersamamu. Yang baik akan datang kembali padamu.” Ini terus berlanjut, hari demi hari.
Setiap hari, si bungkuk datang, mengambil roti, dan mengucapkan kata-kata, “Kejahatan yang Anda lakukan, tetap bersama Anda. Yang baik Anda lakukan, akan kembali pada Anda.”
Wanita itu merasa kesal. “Bukan sepatah kata terima kasih,” katanya pada diri sendiri, “Eehh…. Si bungkuk ini sehari-harinya malah mengucapkan kata-kata itu. Apa sih maksudnya?”
Hingga suatu hari, karena jengkel, wanita itu bermaksud menyingkirkan si bungkuk.
“Saya akan menyingkirkan si bungkuk ini,” katanya.
Ia menambahkan racun pada roti yang disiapkan untuk pria itu. Saat hendak meletakkannya di ambang jendela, tangannya gemetar. “Aya yang sedang saya lakukan?” pikirnya.
Segera, ia melemparkan roti itu ke api, menyiapkan yang lain, dan menaruhnya di ambang jendela.
Seperti biasa, si bungkuk datang, mengambil roti, dan menggumamkan kata-kata, “Kejahatan yang Anda lakukan, tetap bersama Anda. Yang baik Anda lakukan, kembali kepada Anda!”
Si bungkuk melanjutkan perjalannnya, tanpa menyadari bahwa perang berkecamuk di benak wanita tersebut.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR