(Baca juga: Jet Tempur Mutakhir Itu Ibarat Macan Bertaring Bagi TNI AU Untuk Gentarkan Lawan)
(Baca juga: Seram! 5 Jet Tempur Canggih AS Masuk Tanpa Izin Hingga Pulau Bawean, Pilot TNI AU Ini Berjibaku Mengusirnya)
Selama 15 tahun terakhir ini, pesawat tempur dimasukan dalam generasi-4,5 yaitu jenis pesawat yang mengadopsi Advance Avionic Integration serta berkemampuan RCS (Reduce Cross Section).
Bentuk pesawat generasi ini menjadi kecil kembali dan agak “aneh” dengan cross section yang minimal meskipun belum diterapkan konsep stealth.
Keanehan ini dikarenakan penemuan teknologi baru dalam control andthrust, sehingga kemampuan terbang pesawat tidak semata tergantung pada hukum aerodinamis tetapi tertumpu pada trust vectoring.
Seperti terlihat pada pesawat generasi 4,5 yang diwakili oleh Su-33, Su-35, Eurofighter Typhoon dan Rafale, semua jenis yang mengandalkan canard dalam bermanuver.
Sebenarnya tidak ada perbedaan yang menyolok antara generasi 4 dan generasi 4,5 selain avionik yang diusungnya.
Jika jet-jet tempur Su-35 yang dibeli oleh Indonesia dari Rusia sudah diterima maka untuk pertama kalinya TNI AU memiliki jet tempur generasi 4,5.
Sementara jet-jet generasi-5 seperti yang diwakili pesawat F-22 Raptor dan F-35 Lighting II (AS), Tu-160 M dan T-50 PAK FA (Rusia) J-20 (China) , X-2 Shinshin (Jepang), dan KFX 201 (Korea-Indonesia) yang sedang proses rancangan adalah jenis yang baru dikembangkan setelah tahun 2000-an.
Pesawat-pesawat ini sarat dengan teknologi baru dan mempunyai karakteristik lain yaitu mampu terbang jauh (super cruise), berkemampuan stealth dan dirancang secara terintegrasi.
(Baca juga: Lima Jet Tempur Super Canggih Inilah yang Menjadi Andalan Turki dan Negara-Negara Timur Tengah)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR