(Baca juga: Anak Miliarder Ini Disuruh Ayahnya Jadi Orang Miskin, Hanya Dibekali Uang Rp100 Ribu)
“Aku menjilat kapur tulis dan sensasinya luar biasa. Sebelum aku menyadarinya, tahu-tahu aku menggigitnya,” lanjut Rebecca.
Menurutnya, suara patahan kapur tulis dan teksturnya yang kering di mulut begitu memuaskan, sehingga ia memakan sebatang kapur tulis lagi.
Karena tidak mau menggangu simpanan kapur tulis putrinya, Rebecca membeli kotak kapur tulis warna putih untuk dirinya di toko online.
Sejak hari itu, ia makam dua batang kapur tulis sehari.
Namun kecanduannya makin parah. Berjam-jam ia menonton di YouTube orang yang sedang makan kapur tulis.
Akibatnya, kebutuhan makan kapur tulis jadi meningkat.
Baginya, menonton video orang-orang makan kapur tulis benar-benar mengobatinya, selain menikmatinya sebagai camilan.
Ia bukannya tidak mencoba untuk menghentikan mengidam yang aneh itu, tetapi sulit.
“Bila aku tidak makan kapur tulis selama beberap jam, aku jadi pening. Aku menikmati setiap gigitan dan memilih kapur tulis sebagai makanan normal,” kata Rebbeeca.
Ia bilang, sensasinya adalah kering dan renyah, serta menempel di langit-langit mulut, mirip dengan selai kacang.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR