Tapi prestasi John tak begitu dihargai, apalagi ketika kembali ke Boston.
John hanya diberi kekuasaan memimpin kapal perang lebih kecil, Ranger, yang hanya memiliki 18 meriam.
John lalu berlayar ke Perancis untuk menemui tokoh perwakilan AS seperti Benjamin Franklin, John Adams dan Arthur Lee.
Dihadapan orang yang nantinya akan turut menentukan sejarah AS itu, John memaparkan strategi pertempuran laut modern.
Ketiga koleganya itu ternyata tertarik dan merekomendasikan John memimpin kapal perang L’Indien yang kala itu sedang dibangun di Amsterdam.
Berkat tekanan Inggris, L’Indien ternyata tak bisa sampai ke tangan John dan ia tetap mengawaki Ranger.
Pada tanggal 6 Februari 1778, Perancis dan AS menandatangani kesepakatan sebagai Sekutu.
Peristiwa itu ternyata berpengaruh besar terhadap John. Ketika berlayar di atas Ranger, John mendapat salut dari AL Perancis yang dipimpin Admiral Piquet.
Penghormatan itu terutama setelah Ranger berhasil mengalahkan dan menawan kapal perang Inggris, HMS Drake.
Kemenangan Ranger atas Drake menjadi peristiwa fenomenal dan merupakan peristiwa untuk pertama kali dalam masa Revolusi Amerika.
Semangat atas pertempuran laut bahkan menjadi spirit bagi AL AS pasca Revolusi Amerika.
Tahun 1779, Kapten John memimpin kapal perang USS Bonhomme Richard (42 meriam), bekas kapal dagang Perancis yang dimodifikasi menjadi kapal perang dan kemudian disumbangkan kepada AS.
Pada saat yang sama Perancis juga mengirim lima kapal perang lainnya, yakni Pallas (32 meriam), Alliance (32 meriam), Vengeance (12 meriam) dan Le Cherf.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR