Terakhir, jahe gajah tentu memiliki rimpang yang paling besar di antara kedua jahe sebelumnya. Ruas rimpang juga menggembung. Jahe jenis ini biasanya digunakan untuk sayur, masakan, minuman, permen, dan rempah-rempah. Jahe gajah cocok dikonsumsi waktu berumur muda maupun tua, baik sebagai jahe segar maupun olahan.
Masalahnya, mengapa yang populer akhir-akhir ini jahe merah?
Jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi dibandingkan dengan jahe lainnya, sekitar 2,58 – 2,72% berdasarkan berat kering. Bandingkan dengan jahe gajah yang 0,82 – 1,68% atau jahe emprit berkisar 1,5 – 3,3%.
Minyak atsiri umumnya berwarna kuning sedikit kental dan merupakan senyawa yang memberikan aroma yang khas pada jahe. Minyak atsiri dalam rimpang jahe merah juga mengandung senyawa
lainnya seperti zingerberin, kamfena, lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral, dan shogaol.
BACA JUGA: Kisah Naif Pria Dengan Organ Intim Terpanjang di Dunia, Bermimpi Taklukkan Industri Film Porno
Inilah yang membuat jahe merah memiliki banyak manfaat. Dari menghangatkan badan, bikin tubuh bugar, sampai meningkatkan gairah seksual.
Ketika diekstrak, jahe merah baik untuk mengobati gejala-gejala gangguan pencernaan seperti ketidaknyamanan di bagian perut (kembung, mulas, dan mual).
Jahe juga dapat meredakan nyeri otot, mengurangi demam, mencegah atau mengobati flu, dan sakit tenggorokan. Nah, untuk menjaga kesehatan, tak ada salahnya mengonsumsi jahe merah secara rutin. (Yds)
BACA JUGA: Anak Miliarder Ini Disuruh Ayahnya Jadi Orang Miskin, Hanya Dibekali Uang Rp100 Ribu
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR