Saat itu, Inggris tengah berperang melawan Prancis. Pada 1803, saat ingin kembali ke Prancis, kapal yang ditumpanginya diambil alih oleh angkatan laut Inggris.
Semua spesimen, catatan, dan ilustrasi dari penelitian selama 11 tahun disita dan dijadikan rampasan perang.
Kerja Deschamps dibawa oleh John Reeves ke India House, London, dan didonasikan ke British Museum pada 1816.
(Baca juga: Lee Kuan Yew: Kebangkitan Ekonomi Singapura Dimulai dari Keputusan untuk Tidak Memindahkan Patung Stamford Raffles)
(Baca juga: Ketika Raffles Menjarah Keraton Yogyakarta)
Dunia ilmiah baru mengetahui bahwa Deschamps yang pertama menemukan Rafflesia pada tahun 1954.
Seandainya para ilmuwan tahu sebelumnya, mungkin bunga beraroma busuk itu tak bernama Rafflesia.
Meski dinyatakan bukan penemu pertama Rafflesia, Raffles tetap punya jasa besar.
Ia menemukan jenis Rafflesia lain yang kini dikenal sebagai bunga terbesar di dunia, Rafflesia arnoldii.
Raffles menemukannya bersama Joseph Arnold, seorang ilmuwan, saat melakukan ekspedisi ke Bengkulu pada 19-20 Mei 1818.
Karena itulah, bunga yang ditemukan dinamai Rafflesia arnoldii, gabungan dari nama Raffles sebagi nama genus dan Arnoldi sebagai nama spesies.
Raffles meminta istrinya, Sophia, membuat ilustrasi.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR