Intisari-Online.com - Siapa yang tidak suka dengan liburan?
Hanya di waktu liburan Anda bisa memaksimalkan waktu untuk bersantai dan beristirahat.
Namun, ada satu hal yang paling tidak menyenangkan dari liburan.
Ya, saat liburan harus berakhir. Bawaannya pun jadi murung dan uring-uringan.
(Baca Juga : Suherman, Pak Satpam yang Berhasil Raup Untung Besar dengan Bermain Saham )
Musim liburan yang membahagiakan bisa berubah jadi kesedihan setelah kita harus kembali ke rutinitas awal.
Nah,jika Anda merasa kaget, murung, bahkan depresi setelah liburan, bisa jadi Anda terkena sindrom post holiday blues.
Sindrom ini merupakan kondisi emosional yang dirasakan setelah menikmati liburan.
Yang menjadi penyebab Anda merasa murung bisa jadi karena dua hal, yaitu merasa liburan Anda sangat menyenangkan namun harus diakhiri, atau Anda hanya ingin ada di masa liburan daripada kembali bekerja.
Sindrom ini mirip dengan seasonal affective disorder (SAD), yaitu gangguan emosional yang terjadi pada waktu-waktu tertentu, sama halnya dengan sindrom setelah menikah yang merasa ‘kaget’ saat euforia pernikahan berakhir.
(Baca Juga : Pantas Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest Terlihat Memilukan, Ternyata 13 Hal Ini Yang Terjadi )
Maka, tak heran banyak dari Anda yang merasakan murung atau depresi setelah liburan.
Dikutip dari The New Daily, menurut Dr. Melissa Weinberg, seorang psikolog dari San Francisco, saat Anda mengalami liburan yang menyenangkan, sebenarnya itu hanyalah ilusi yang dibuat oleh otak.
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR