Tapi karena kapal perang Inggris kalah kuat dan sialnya lagi juga salah strategi, Hood yang dihujani tembakan meriam dari Bismarck dan Prinz Eugen meledak terbakar, patah jadi dua, kemudian tenggelam bersama ribuan pelautnya.
BACA JUGA: BERITA POPULER SAINS 2017: Dulu Dicampakkan, Kini Buah Ceplukan Harganya Selangit
Prince of Wales dan dua kapal perang lainnya memilih mundur dari pertempuran, sedangkan Bismarck dan Prinz Eugen meneruskan perjalanannya.
Bismarck sendiri hanya mengalami kerusakan ringan dan Prinz Eugen tanpa kerusakan apapun.
Tapi kerusakan ringan yang dialami Bismarck sekalipun ringan cukup vital karena tangki bahan bakarnya bocor dan meninggalkan jejak berupa alur panjang di atas lautan Atlantik.
Jejak itu dengan cepat ditemukan pesawat pengintai Inggris dan rencana balas dendam untuk menghancurkan Bismarck pun dirancang lagi.
Upaya untuk menemukan kembali Bismarck ternyata cukup mudah, pesawat-pesawat pembom torpedo pun segera diluncurkan dari kapal induk Ark Royal.
Tapi dari 15 torpedo yang dijatuhkan hanya satu yang berhasil mengenai sasaran.
Sebaliknya meriam penangkis udara Bismarck berhasil merontohkan satu pesawat pembom.
Namun, torpedo yang berhasil mengenai Bismarck ternyata merusakkan kemudi kapalnya sehingga arah pergerakan Bismarck menjadi tak terkendali dan hanya berputar-putar saja.
Melihat kondisi musuhnya sudah makin lemah dan tidak bisa berlayar sesuai jalur, kapal-kapal perang Inggris dan pesawat-pesawat pembomnya segera datang mengeroyok Bismarck.
BACA JUGA: ‘Divisi Hantu’, Pasukan Tank Nazi yang Mampu Tawan 100.00 Pasukan Sekutu Tanpa Sempat Disadari Lawan
Setelah puluhan torpedo dan bom dilepaskan oleh kapal perang dan pesawat Inggris hingga stoknya habis, Bismarck akhirnya berhasil ditenggelamkan ke dalam laut.
Meskipun demikian, ketika dilakukan penyelidikan setelah PD II usai, mesin-mesin Bismarck yang sudah dihujani ribuan ton bom dan tenggelam itu ternyata masih tetap bagus. (Agustinus Winardi)
BACA JUGA: Kisah Naif Pria Dengan Organ Intim Terpanjang di Dunia, Bermimpi Taklukkan Industri Film Porno
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR