Ini akibat kelihaian politik Assad.
Tapi setelah Mesir menandatangani perjanjian damai dengan Israel di Camp David pada 1979, negara-negara Timur Tengah seperti kehilangan induk dalam upaya memerangi Israel.
Maka Assad pun memperkuat militernya demi mengisi kekosongan kekuasaan yang “ditinggalkan” Mesir.
Walaupun keadaan ekonomi morat-marit, kekuatan militer Suriah adalah yang terkuat pada saat itu.
Faktor itulah yang membuat negara-negara Arab tidak meninggalkannya, namun justru tetap membantu perekonomian Suriah.
Jika dalam kondisi terkini Suriah masih tercabik-cabik oleh perang saudara, maka Israel menjadi negara yang paling diuntungkan.
Israel memang berharap, Suriah sebagai negara yang paling memusuhinya selalu dalam kondisi tidak stabil dan lemah secara militer.
(Baca juga: Bermaksud Hancurkan Hizbullah, Pasukan Elit Israel Ini Malah Dihajar Habis-habisan Gaga-gara Ini)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR