Dengan kekuasaan penuh atas Suriah, yang diraihnya pada 1970, ia seperti mendeklarasikan perseteruan abadi dengan Israel.
Selama masa kepemimpinannya, Hafez Assad tidak henti-hentinya dirinya bermusuhan dengan para zionis tersebut.
Bahkan, ia tak pernah sekalipun menjalin hubungan damai dengan Israel.
Suriah di bawah pimpinan Assad tercatat terlibat bentrokan berkali-kali dengan Israel.
Entah itu dalam bentuk dalam perang terbuka, seperti dalam Perang Yom Kippur, maupun dalam bentuk dukungan pasukan kepada PLO.
PLO yng bermarkas di Libanon mampu terus menerus menggoyang keamaan Israel, lebih karena pasokan senjata dan pelatihan militer oleh Suriah.
Assad juga mencoba menjadi faktor penentu di Timur Tengah.
Selain membantu PLO di Libanon, ia juga membatu PLO di Yordania.
Di negara sahabat Suriah dalam Perang Enam Hari itu, PLO justru mecoba melakukan kudeta terhadap kekuasaan Raja Hussein dalam peristiwa Black September.
Assad juga mendukung Iran dalam Perang Irak-Iran di tahun 1980.
Padahal negara-negara Arab saat itu sangat mendukung Irak, karena ketakutan akan merembetnya Rovolusi Iran ke negaranya.
Walaupun banyak bertentangan dengan negara-negara tetangga sesama Arab, Assad tetap mendapat dukungan ekonomi dari mereka.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR