Marlene Dietrich bahkan juga mencatatkan rekor penjualan obligasi perang terbanyak dalam masa Perang Dunia II.
Jasanya dalam pertempuran itu membuat pemerintah Amerika Serikat memberinya medali penghargaan Medal oof Freedom dan pemerintah Prancis juga memberinya penghargaan Legion d'Honneur.
Ketika perdamaian dunia mulai kembali, Marlene juga kembali ke profesi awalnya sebagai aktris, penyanyi, dan pemain kabaret.
Dalam kabaret, Marlene lebih sering mengenakan pakaian formal pria, meski saat itu hal tersebuut dianggap tabu, namun Marlene malah menjadi idola dan dianggap sebagai seorang fashionista saat itu.
Marlene juga kerap ditimpa gosip tidak menyenangkan yang menyebutkan bahwa dia memiliki orientasi seksual yang tidak jelas, karena dia seringkali menjalin hubungan dengan pria maupun wanita yang menjadi skandal besar saat itu.
Marlene mengakhiri karirnya dengan mengasingkan diri dan hidup seperti pertapa di Paris.
Dia meninggal pada tahun 1992 dan pemerintah Prancis melakukan pemakaman semi-militer untuk menghormati jasa-jasanya tempo dulu.
Marlene dimakamkan di pemakaman Stadtischer Friedhoff III di Berlin, tepat di sebelah makam ibunya.
Memang permintaan Marlene, bahwa setelah Tembok Berlin runtuh, dia ingin Berlin menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.
Marlene pernah bilang, meski aku Amerika, namun jiwaku tetap Jerman. Berlin ada di hatiku selamanya.
(BACA JUGA : Pesan Ratusan Pesawat Tempur Berteknologi Terbaru, Israel Siap Berperang Lawan Negara-negara Arab )
Source | : | telegraph.co.uk |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR