Intisari-Online.com - PBB kembali menjatuhkan sanksi kepada Korea Utara, kali ini bahkan dianggap lebih keras dari sanksi-sanksi sebelumnya.
Sanksi ini diberikan menyusul uji coba rudal balistik antarbenua yang baru-baru ini dilakukan Korut.
Resolusi yang disusun oleh Amerika Serikat ini mencakup langkah-langkah untuk mengurangi impor bensin negara itu hingga 90 persen.
China dan Rusia, mitra dagang utama Korea Utara, setuju akan resolusi tersebut.
Presiden AS Donald Trump menyambut baik resolusi tersebut.
(Baca juga: 9 Fakta Unik dari Negara Super Rahasia Korea Utara, Nomor 6 Paling Tak Terduga)
(Baca juga: Dari Bitcoin hingga Korea Utara: Inilah 5 Berita Global Paling Dicari Selama 2017)
Dalam kicauannya di Twitter, Trump mengatakan dunia ingin “Perdamaian, bukan kematian.”
Apa saja sanksi baru itu?
Ketegangan terus meningkat sepanjang tahun ini karena program nuklir dan rudal Korea Utara terus dikembangkan, dengan mengabaikan tekanan dari kekuatan dunia.
Administrasi pemerintahan Trump sedang mencari solusi diplomatik untuk masalah ini, dan merancang satu set sanksi baru ini.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR