Intisari-Online.com - Dignitas, to live with dignity, to die with dignity (hidup dengan terhormat, mati dengan terhormat).
Sebuah semboyan yang terdengar elegan, namun sebenarnya begitu mengerikan.
Dignitas adalah organisasi nirlaba di Swiss. Berdiri sejak 1998, mereka menganjurkan, mendidik, mendukung dan merawat kemudian memberi pilihan dalam hidup atau mengakhirinya.
Pendek kata, organisasi tersebut membantu orang untuk mengakhiri hidupnya.
BACA JUGA: Amazing! Seorang Wanita Melahirkan Bayi dari Embrio yang Dibekukan 25 Tahun
Dilansir dari dailymail.co.uk, Dignitas baru-baru ini mengungkapkan simulator kematian VR (Virtual Reality) yang mengerikan.
Adegan dalam VR kira-kira begini.
Saat headset menyala, Anda mendapati diri Anda duduk di seberang wanita berambut pirang dengan wajah penuh dengan air mata dan dia mencoba berpura-pura tersenyum.
"Apakah ada kata-kata terakhir?" tanya wanita kedua, saat dia meletakkan nampan berisi botol resep mematikan di atas meja di samping Anda.
Inilah 'The Last Moments', sebuah film virtual reality tentang bantuan bunuh diri yang mensimulasikan seperti apa pengalaman seseorang di klinik Swiss Dignitas, di mana ratusan orang telah mengakhiri hidupanya dalam dua dekade terakhir dengan cara mereka sendiri.
Tidak hanya membenamkan penonton dalam setting klinik bunuh diri yang dibantu, namun memungkinkan Anda membuat pilihan yang akan menentukan apakah kehidupan Anda akan berhenti di sana, atau Anda terus hidup.
'ebuah trailer untuk film tersebut mengungkapkan sekilas tentang pengalaman VR, "Seperti apa momen terakhir Anda?"
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR