Malah katanya, ilmu semacam itu sekarang sedang laku dipelajari orang Barat.
Ada beberapa cara yang memungkinkan seseorang mencapai trance.
(Baca juga: Kisah Gadis 6 Tahun yang Selamat dari Siksaan Selama 5 Hari karena Dituduh sebagai Tukang Sihir)
(Baca juga: 6 Cara Mendukung Orang-orang yang Kita Sayangi Ini Memang tak Mudah Ditempuh, Tapi Terbukti Ampuh)
Antara lain lewat meditasi, hipnotisme, obat-obatan, pemusatan pikiran pada sepenggal pengalaman, yang bisa pula berbarengan dengan situasi yang monoton, rangsangan berirama, keletihan fisik, ketegangan atau pengharapan emosional.
Pada sendratari Calonarang tadi umpamanya, trance terjadi karena adanya kekuatan hipnotis (oleh diri sendiri atau orang lain), dan dipicu oleh iringan tetabuhan yang monoton.
Menurut Suryani, seseorang yang sedang trance sadar betul dan tahu sekelilingnya, hanya saja dia kurang bisa mengontrol diri.
Anggapan para pakar Barat yang menyatakan seseorang yang trance tidak sadar, salah sama sekali.
Kesimpulan itu bukannya tanpa dasar. Psikiater ini telah melakukan observasi menyangkut terjadinya kesurupan sejak tahun 1971.
Selama itu dia mewawancarai banyak penari Bali dan mengamati perubahan fisik secara mendalam.
Alhasil, sebagian besar penari Bali ternyata dalam keadaan trance saat beraksi.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR