Yang istimewa dan sangat khas Jepang adalah tombol dengan ikon not balok. Tombol itu seyogianya segera ditekan begitu Anda duduk, karena akan segera terdengar bunyi air mengalir deras yang volumenya dapat diatur pula.
Suara atau bunyi-bunyian tersebut akan menutup bunyi-bunyian apa pun yang terjadi saat Anda melaksanakan hajat besar ataupun kecil. Dengan demikian, pengguna toilet tidak mengganggu kenyamanan orang lain.
BACA JUGA: Semangat Bushido Membuktikan Kebersamaan dan Kebesaran Bisnis di Jepang, Bagaimana dengan Kita?
Salah satu WC umum paling nyaman dapat Anda jumpai di Kariya Highway Oasis, Prefektur Aichi, tak jauh dari Kota Nagoya.
Rest area yang juga menyediakan area bermain untuk anak-anak dan tempat belanja serta makan ini membuat toilet umumnya benar-benar tempat yang nyaman untuk rileks. Begitu memasuki area toilet umum, yang terlihat pertama adalah WC khusus untuk pengguna kursi roda.
Ruangannya seluas 2,5 x 2,5 m, sehingga ada cukup ruang untuk kursi roda bermanuver. Panel tombol amat besar dan ditempelkan di dinding agar penggunanya dapat dengan mudah melihat, membaca gambar, dan menggunakannya.
Di salah satu sudut tersedia wastafel yang dipasang lebih rendah daripada umumnya, dengan keran yang pengoperasiannya juga memudahkan bagi penyandang cacat. Dengan demikian, orang-orang sakit, penyandang cacat atau orang tua diperhatikan kenyamanannya.
Namun, kejutan masih menanti di dalam. Setelah melewati lorong pendek, kita masuk ke sebuah aula seluas kira-kira 20 x 15 m. Di tengah ruangan, tersedia sofa dan kursi untuk menunggu sambil bersantai.
Mengelilingi ruang duduk inilah, berjajar belasan toilet berpintu dan dinding kayu yang amat bersih, sehingga lantainya pun memenuhi syarat kebersihan untuk tempat berbaring. Di salah satu sisinya berjajar wastafel, tentu dengan air panas dan dingin.
WC umum di Kariya Highway Oasis adalah salah satu ekspresi sifat suatu bangsa yang meletakkan kenyamanan orang lain di tempat tinggi. Sebuah nilai yang sebenarnya amat layak untuk diadopsi. Anda setuju? (Lily Wibisono)
BACA JUGA: Apa yang Terjadi pada Miss V Jika Wanita Makin Jarang Berhubungan Seks?
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR