Intisari-Online.com - “Dua anak cukup!” Ungkapan itu akrab dengan program Keluarga Berencana (KB) yang sering muncul pada tahun 1990-an.
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 179 juta jiwa (1990), Indonesia menjadi salah satu dari lima negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.
Pemerintah pada saat itu pun mencoba untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduknya. Tentu saja program tersebut tidak terlalu asing.
Namun, tahukah Anda sejarah KB?
(Baca juga: Mulai dari Alat Kontrasepsi Hingga Pembalut, Inilah 10 Hal Terlarang di Korea Utara)
Istilah KB sendiri, untuk di dunia internasional di kenal dengan birth control.
Sebuah istilah yang secara khusus diciptakan (sekaligus dipopoulerkan) oleh Margareth Sanger, seorang wanita berkebangsaan Amerika Serikat.
Pada saat Sanger memperkenalkan KB, berbagai pro dan kontra bermunculan.
Salah satunya mengenai pemisahan antara istilah hubungan seksual dengan reproduksi telah cukup menimbulkan kontroversi.
Di masa peradaban awal, berdasarkan catatan-catatan kuno, manusia mulai melakukan usaha mencegah dan mengatur waktu kehamilan dengan menggunakan “alat kontrasespsi” dari bagian-bagian tumbuhan dan hewan.
Biasanya digunakan langsung pada alat kelamin, baik pria maupun wanita.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR