Intisari-Online.com - Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel menuai kemarahan dari para pemimpin dunia.
Banyak yang merasa langkah pemerintah AS tersebut mengancam stabilitas di seluruh wilayah, dan menghancurkan prospek pencapaian perdamaian antara Israel dan Palestina.
Pemerintah AS juga akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Jerusalem.
I have determined that it is time to officially recognize Jerusalem as the capital of Israel. I am also directing the State Department to begin preparation to move the American Embassy from Tel Aviv to Jerusalem... pic.twitter.com/YwgWmT0O8m
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 6, 2017
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (7/12/2017), berikut beberapa negara yang bereaksi terhadap keputusan Trump.
(Baca juga: Mengapa Keputusan Trump Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel Sangat Kontroversial?)
Presiden Lebanon, Michel Aoun, menyebut keputusan AS mengancam proses perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Pemerintah Yordania, menganggap keputusan tersebut ilegal.
"Keputusan tersebut mengawali status final dari negoisasi yang dapat memicu kemarahan, dan mengobarkan emosi umat Islam dan Kristen di seluruh negara Arab dan Islam," kata juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad Al Momani.
Israel menduduki Jerusalem Timur pada akhir Perang 1967 dengan Suria, Mesir, dan Yordania, yang menempatkan seluruh kota di bawah kendali Israel secara de facto.
Masyarakat internasional tidak pernah mengakui klaim Israel atas seluruh Jerusalem.
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheik Mohammed bin Abdulrahman mengatakan keputusan Trump merupakan hukuman mati bagi semua orang yang mencari kedamaian.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR