Intisari-Online.com - Sebelum menjadi tentara, Kurt Adolph Wilhelm Meyer bekerja sebagai penjaga toko, tukang pos, dan pekerjaan buruh lainnya.
Bosan dengan pekerjaan yang kurang dihargainya itu, Meyer kemudian mencoba mendaftar di kepolisian (Landespolizei) dan diterima pada 1929.
Berkat badannya yang kuat dan gempal, Meyer yang selamat dari jatuh ketika mengangkut dua ember berisi air dari ketinggian 6 meter kemudian mendapat julukan Panzermeyer.
Memasuki tahun 1930, Meyer bergabung dengan partai NSDAP dan ditempatkan pada satuan Schutzstaffel yang saat itu dikomandani oleh Heinrich Himmler.
(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Setahun kemudian Meyer ditempatkan di satuan 22 SS Standarte yag bermarkas di kota Schwerin.
Karier Meyer di Waffen SS terus naik. Saat berpangkat Letnan Dua ia ditempatkan di unit elite Waffen SS, Leibstandarte SS Adolf Hitler (LSSAH).
Dengan pangkat Letan Satu, Meyer menjabat komandan unit antitank, 14 Panzerwehrkompanie dan kemudian terlibat dalam proses aneksasi wilayah Austria.
Dalam pertempuran sengit untuk merebut Polandia, Meyer tertembak di bahunya. Meski dalam kondisi terluka, ia terus memimpin unit antitank.
Atas keberaniannya itu, Meyer mendapat medali Iron Cross kelas dua.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR