Intisari-Online.com - Kegilaan terhadap robot seks akan menyebabkan semakin banyaknya manusia—khususnya laki-laki—yang mau berhubungan seksual hanya dengan boneka.
Begitulah seorang akademisi mengingatkan tentang munculnya fenomena yang disebut dengan “digiseksual” ini.
Peringatan itu muncul setelah sebuah penelitian meneliti tentang meningkatnya jumlah pengguna boneka seks—termasuk terhadap sebuah rumah bordil pertama yang mempekerjakan boneka seks sebagai pekerjanya.
(Baca juga: Inilah John, Boneka Seks Khusus untuk Perempuan dan Gay yang Punya Mr P Otomatis)
(Baca juga: Berawal dari Sakit Hati karena Diselingkuhi, Ibu Ini Habiskan Ratusan Juta Rupiah Demi Terlihat Seperti Boneka Seks)
Penelitian itu juga didukung oleh semakin masifnya perusahaan yang mengembangkan boneka seks berteknologi tinggi dengan kulit silikon, punya kemampuan menggoda, dan mensimulasikan orgasme.
“Psikoterapis harus dipersiapkan karena akan lebih banyak klien yang punya kecenderungan digiseksual ini,” tulis sebuah laporan yang digagas oleh Neil McARthur dan Markie Twist dari University of Manitoba.
James (58) menjadi salah satu sosok yang begitu tergila-gila dengan boneka seks.
Kegilaannya ini bahkan sudah mendapat “restu” dari sang istri yang memang lebih memilih merawat ibunya yang sedang sakit.
“Jika ia benar-benar menginginkannya (seks) sebenarnya ia bisa keluar dan menemukan orang lain. Tapi ia tak melakukannya, dan itu benar menurutku,” ujar sang istri.
James, nama laki-laki itu, mengakui bahwa ia berhubungna seks dengan boneka pirang piaraannya itu empat kali dalam seminggu. Ia bahkan kerap membawanya keluar rumah untuk kencan dan makan malam.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR