Dengan menggunakan foto udara, Parks mengintai area pohon yang sekarat itu dan mengumpulkan sampel akar sebanyak 112 buah.
Dari 112 buah sampel akar itu, dia berhasil mengidentifikasi jamur tersebut melalui tes DNA. Menariknya, dari 112 buah sampel akar, ditemukan 61 berasal dari organisme yang sama.
Hal itu juga berarti jamur itu tunggal dan telah tumbuh sangat besar daripada yang orang gambarkan sebelumnya.
(Baca juga: Jamur Raksasa Sebesar 66cm Ditemukan di Tiongkok)
Untuk mematikan sebuah pohon besar, awalnya jamur madu itu menyentuh akar pohon dan menyebarkan sesuatu yang terlihat seperti cat lateks putih.
Itu adalah tikar miselium, yang menarik air dan karbohidrat dari pohon untuk memberi makan jamur dan mengganggu penyerapan air dan nutrisi pohon.
Oleh karena itu, jamur madu dianggap berbahaya bagi makhluk hidup lainnya karena mereka menjajah dan membunuh berbagai pohon dan tanamana berkayu.
Penulis | : | Mentari Desiani Pramudita |
Editor | : | Mentari Desiani Pramudita |
KOMENTAR