Saya sudah berbagi tugas dengan kopilot, urusan terbang saya yang menangani, sedangkan urusan pengecekan mesin dan Iain-lain menjadi tanggung jawabnya.
Melambai-lambaikan tangan
Di tengah penerbangan, saya rasa-rasakan, ada banyak gerakan di kabin penumpang. Saya minta mekanik pesawat untuk mengecek ke belakang.
Laporan yang saya dapatkan, memang betul, banyak penumpang yang lalu-lalang mendekati jendela, untuk melongok pesawat leader yang ada di depan. Mereka bahkan melambai-lambaikan tangan, meskipun barangkali tidak akan terlihat oleh penumpang yang ada di pesawat leader.
Jadi kesulitan saya bertambah, selain harus menyesuaikan dengan pesawat leader, saya juga wajib menyesuaikan dengan gerakan penumpang di kabin. Soalnya lalu-lalang para penumpang pada pesawat Dakota; bisa mempengaruhi gerak dan titik berat pesawat.
Pada posisi lima menit sebelum sampai di Jayapura, pesawat leader mengontak Menara Kontrol Sentani.
"Sentani tower, kami formation flight. Terdiri atas pesawat TNI AU dan MNA, posisi lima menit dari Sentani."
Menara Sentani agak lama tidak kunjung menjawab, mungkin si petugas merasa kaget, bingung, atau aneh. Belum pernah ada formasi pesawat militer dengan sipil. Setelah beberapa saat, keluar juga jawabannya.
"Roger, call again on down wind and keep contact all the way through."
Setelah pesawat leader selesai dengan pengecekan sebelum mendarat, pesawat membelok menuju posisi akhir untuk persiapan pendaratan.
Kami pesawat wing man memperpanjang jalur pendaratan untuk mendapatkan selisih jarak yang cukup panjang dengan pesawat leader. Pada saat kami siap mendarat, pesawat leader masih berada di landasan, kami pun memberi tahu bahwa kami siap mendarat.
Namun, tiba-tiba Menara melarang kami untuk mendarat.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR