Intisari-Online.com – Awal tahun 2003, Fred Evans jatuh dan pinggulnya patah. Tidak biasa bagi pria berusia 88 tahun. Namun, kejadian selama beberapa minggu ke depan menunjukkan kepada dunia tentang siapa pria tua ini.
Keesokan harinya, ia menjalani operasi yang ternyata mengganti panggulnya secara keseluruhan.
Beberapa hari kemudian ia dikirim ke Rumah Sakit Rehabilitasi, dengan harapan untuk pemulihan yang lengkap bagi pria seusianya. Dan situasinya, “sama sekali tidak ada harapan,” kata ahli medis dan staf keperawatan.
Lucu juga ya…. sama sekali tidak ada harapan.
Percakapan saya dengan ayah adalah beberapa hari setelah ia masuk ke Rumah Sakit Rehabilitasi di Sydney.
“Sedikit kesakitan, Nak,” katanya padaku, “tapi aku akan baik-baik saja.”
Sambungnya lagi, “Lihat semua laki-laki tua yang lainnya di sini, kebanyakan mereka berada di sini selama tiga dan enam bulan, tanpa harapan untuk pulang ke rumah. Tidak mungkin aku akan berakhir seperti mereka. Aku akan pulang ke ibumu dalam beberapa minggu ke depan!”
Karena jarak antara rumah dan Rumah Sakit Rehabilitasi, saya tidak bisa menemuinya setiap hari, tapi saya menelepon ayah secara teratur. Saya bertemu dengannya setiap akhir pekan.
Pada kunjungan saya berikutnya, saya berhenti di meja perawat dalam perjalanan ke kamarnya. Perawat jaga memberi saya ‘laporan’ tentang kemajuannya.
Mereka mengatakan bahwa mereka tidak percaya apa yang mereka lihat. “Ayahmu memperoleh keajaiban, ia berjalan,” saya diberitahu oleh mereka.
Saat saya mendekati tempat tidur ayah, saya melihatnya mengambil sesuatu dari sisi lain tempat tidur saat ia mengayunkan dirinya ke posisi untuk bangun dan meluangkan waktu bersama saya. Tongkat berjalan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR