Seni dekorasi betul-betul diutamakan dalam pembuatan bantal. Desain pada bantal keramik misalnya, berupa torehan dan cap, berglasur warna-warni mulai dari pola bunga warna biru-putih yang klasik, sampai desain berpola abstrak seperti pada pola modern.
Bantal kulit lain lagi hiasannya. Biasanya berupa kaligrafi sajak dua baris dan lukisan pemandangan alam. Sedangkan bantal kain selalu dihiasi dengan sulaman yang menarik.
Manjur untuk mengusir setan
Hiasan pada bantal-bantal kuno menggambarkan adat istiadat masa pembuatannya. Simbol dan motif seni dalam bentuk permainan kata dulu amat populer.
Yang, atau domba, sangat digemari karena lafalnya mirip dengan hsiang yang berarti beruntung. Contoh lain adalah rusa, bahasa Cinanya, lu, bunyinya sama dengan kata yang berarti gaji.
Ornamen bunga-bungaan juga umum dibuat. Bunga peony misalnya melambangkan kemakmuran, sedangkan bunga teratai kemuliaan.
Bagaimana dengan bantal keramik yang kebanyakan berbentuk harimau, macan kumbang, atau beruang?
Konon, binatang-binatang itu manjur untuk mengusir setan. Malah bagi kaum ibu, merupakan jimat untuk memperoleh anak laki-laki! Bantal bentuk binatang macam itu terutama amat populer pada masa dinasti Tang (618 - 907).
Akan halnya bantal keramik di masa dinasti Sung dan Yuan sering kali dihiasi dengan lukisan orang, bunga, burung, atau pemandangan, pohon bambu, serta adegan-adegan dari pementasan opera.
Lebih lucu lagi bantal kayu tradisional suku-suku pribumi Taiwan. Mereka mengenal bantal komunal, karena dipakai beramai-ramai. Ada yang panjangnya beberapa kaki.
Motif hiasannya: orang sedang menari, wajah-wajah manusia, rusa, dan ular yang menjadi lambang kekuasaan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR