Berdasarkan bukti-bukti etimologi, bantal pertama konon terbuat dari kayu. Soalnya, kata Cina untuk bantal, chen, mengandung komponen karakter mu yang artinya kayu.
Menurut beberapa ahli, bantal, sebagaimana juga ranjang, dulu memang sengaja dibuat dari bahan yang tahan lama, murah, dan mudah, misalnya kayu dan bambu.
Selain itu, menurut tradisi, bantal yang keras konon baik bagi leher, sama halnya dengan ranjang kokoh yang baik bagi punggung. Berdasarkan tinggi dan bentuk bantal-bantal itu, bisa disimpulkan, orang Cina zaman dulu umumnya tidur telentang atau miring.
Materi tergantung musim
Materi bantal ternyata bermacam-macam. Ada yang dari rotan, kulit, tanduk, emas, batu giok, batu, keramik, kristal, batu akik, batu amber, gelas, katun, dan sutera. Sutera dan katun dipakai untuk bantal musim dingin, karena mengisolasi panas.
Beberapa bantal keramik dapat diisi dengan air hangat, seperti botol air panas. Tapi, rotan, bambu, kulit, batu giok, keramik, kristal, dan batu akik lebih cocok untuk bantal musim panas.
Bantal-bantal macam itu sering kali dibungkus dengan kain. Bantal dari kain dan bantal kulit biasanya diisi dengan jerami, kapas, kain perca, daun teh, atau sekam.
Beberapa bantal istimewa bahkan diisi jamu-jamuan seperti bunga seruni untuk mengobati sakit kepala atau pusing-pusing.
Bambu, selain menarik, harganya pun tidak mahal. la banyak digunakan untuk berbagai peralatan rumah tangga, termasuk bantal. Yang umum dipakai, karena sejuk, bantal serpihan bambu. Tapi, ada juga yang terbuat dari satu bambu tunggal yang besar.
Seperti bantal kayu, bantal yang terbuat dari umbi bambu sederhana hiasannya, namun anggun. Polesan alami lebih disukai, dengan sedikit torehan huruf Cina untuk mempermanis.
Bantal macam itu banyak dipakai di Taiwan pada masa dinasti Qing (1644 - 1911).
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR