Mereka harus senantiasa ingat bahwa setiap jangka waktu tertentu perlu meninggalkan tempat duduk atau tempat panas itu sebentar, untuk menurunkan suhu tempat penis bertengger.
Di Indonesia pernah ada penelitian tentang masalah ini oleh androlog Prof. Dr. Arif Adimoelja dengan pasangan suami istri yang suaminya bekerja sebagai juru masak hotel. Hasilnya menunjukkan ada penurunan kesuburan pada pasangan itu yang cukup bermakna.
BACA JUGA: Hebat! Pilot Tempur Indonesia Ternyata Nyaris Tembak Jatuh Jet Tempur Australia
Menurut guru besar andrologi pertama di Indonesia itu, faktor panas sebagai penyebab menurunnya mutu sperma sudah waktunya diwaspadai dengan serius.
Juga rokok yang tinggi kadar nikotinnya mampu merusak (sampai menurunkan) mutu sperma. Secara teori, nikotin pekat merusak pembuluh darah testis. Akibatnya, fungsi ereksi dan spermatogenesis terganggu. Begitu pendapat Prof. Dr. Wimpie Pangkahila dari Universitas Udayana.
Kita tidak hanya harus sekadar waspada tetapi kemudian tidak berbuat apa-apa! Harus ada kemauan untuk mengubah gaya hidup kita yang tidak sehat. Berolahraga yang cukup dan membuang kebiasaan merokok adalah tindakan sehat yang mudah dilakukan. .
Tetapi ada lagi satu kebiasaan yang sulit diubah. Yaitu makan makanan yang berkolesterol tinggi, makanan yang sangat berlemak dan bergaram. Kelebihan
makan makanan seperti ini sudah terbukti menyebabkan berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, stres, stroke, jantung koroner, sampai kanker.
Semua penyakit ini mempengaruhi kinerja hormon, termasuk hormon kelamin. Walaupun mengubah kebiasaan makan ini sulit, namun kalau diusahakan dengan kemauan yang besar (paling sedikit mengurangi kelebihan bahan makanan penyebab stres), niscaya kita berhasil mengatasi. masalah ini. (Dr. C. Kristijanto Adimoelja, spesialis kulit dan kelamin)
BACA JUGA: Kisah Nyata Perempuan yang Sejauh Ini Sudah Tidur dengan 1.000 Lelaki
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR