(Baca juga: Alfred Frauenknecht, Mata-mata yang Jadi Kunci Israel Bisa Miliki Pesawat Tempur Terkuat di Dunia)
Ditilik dari ketinggian terbang dan kecepatannya kedua pesawat yang sedang melewati batas FIR tampak seperti helikopter.
Kapten Azhar dan kedua rekannya pun mengira bahwa dua obyek itu adalah helikopter dan merupakan sasaran yang cukup mudah bagi kedua Hawk bersenjata lengkap.
Jarak antara kedua Hawk dan dua pesawat penyusup itu sekitar 97 mil, dengan heading 108 derajat dari Satrad 251.
Berdasarkan laporan Kapten azhar, karena kedua pesawat penyusup posisinya makin mencurigakan, Satrad 251 lalu memerintahkan agar kedua Hawk mendekati laporan sasaran dengan sandi X itu (Lasa X).
Kedua Hawk kemudian terbang melesat pada ketinggian 20.000 kaki dan terus dipandu oleh Sastrad 251 mengingat pada jarak tersebut, radar yang dimiliki kedua Hawk belum bisa mendeteksi kedua target.
Dalam kondisi yang makin genting itu, Satrad 251 melaporkan lagi bahwa jarak mereka semakin mengecil menjadi sekitar 40 mil. Situasi itu mengindikasikan ada kemungkinan radar yang dimiliki Hawk sedang di-jamming.
Dengan kata lain dua target justru sedang melancarkan tantangan sekaligus perlawanan.
Karena semakin mencurigakan kedua Hawk kemudian meminta Satrad 251 untuk terus menuntun hingga mendekati Lasa X. Setelah jarak menjadi sangat dekat sekitar 10 mil, naluri Azhar sebagai pilot tempur terlatih segera bereaksi.
(Baca juga: Super Cepat! Inilah 7 Pesawat Tempur Tercepat di Dunia, Ada yang Kecepatannya 7 Kali Pesawat Komersial)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR