Intisari-Online.com—Tagar #metoo yang sempat trending beberapa hari yang lalu mengungkap kebisuan para perempuan yang pernah mengalami pelecehan bahkan kekerasan seksual.
Kebisuan para korban bukan tidak beralasan.
Ada alasan yang sangat rasional dan emosional mengapa perempuan jarang bahkan tidak bisa menyuarakan dengan lantang perlawanannya.
Laman Psychologytoday.com merilis surat terbuka pada kaum pria yang dapat mewakili suara perempuan di dunia mengenai isu pelecehan atau kekerasan pada perempuan:
(Baca juga: Bagaimana Tagar ‘Me Too’ Berhasil Mengekspos Kasus Pelecehanan Seksual di Seluruh Dunia?)
(Baca juga: Hati-hati! Korban Pelecehan Seksual di Masa Kecil Berpotensi Alami Kecanduan Seks saat Dewasa)
Untuk para pria,
Kami mengerti mengapa kalian sulit memahami bahwa ternyata banyak di antara kami, kaum perempuan, pernah bahkan sering mengalami pelecehan seksual.
Penyebabnya adalah karena kami jarang sekali membicarakan hal ini pada publik atau menceritakannya pada orang lain.
Faktanya 90% perempuan korban pelecehan seksual tidak pernah melaporkan peristiwa menjijikkan itu.
Dan kami paham betul, diamnya kami akan isu ini membuat banyak orang yang bertanya-tanya, apa lagi jika kami berusaha bertahan sekalipun si pelaku pelecehan masih berkeliaran di sekitar kami.
Jawaban simpelnya mengapa kami tidak membicarakan itu bukanlah karena kami perempuan yang bodoh.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR