Jumlah pasukan dan kekuatan tempur Inggris yang digelar di Mersah Matruh sebenarnya jauh lebih besar dibandingkan pasukan Jerman yang dimotori oleh 21 Panzer dan 90 Leichte Division.
Tapi pada saat itu pasukan Inggris sedang dalam kondisi kelelahan dan kurang terkoordinasi karena sistem komunikasi yang buruk.
Maka ketika pasukan Jerman-Italia datang menyerbu pasukan Inggris langsung keteteran.
Gempuran pasukan panzer Jerman ke Mersah Matruh segera menjebol pertahanan pasukan New Zealand Division yang kemudian terus bergerak mundur ke timur menuju benteng pertahanan terakhir di Inggris, El Alamaen.
Mundurnya pasukan New Zealand terus diikuti oleh kekuatan tempur pasukan Jerman yang mengejar dengan koordinasi tempur yang sangat efesien.
Ketika pasukan bermotor di barisan terdepan lumpuh akibat menerjang ranjau, Rommel pun sadar pasukannya telah sampai di perimeter terdepan kawasan El Alamein.
Sebagai tempat strategis karena sebelah utara El Alamein adalah Laut Mediterrania, sebelah selatan Qattara Depression, sebelah timur terdapat jalur menuju Alexandria-Terusan Suez dan Laut Merah El Alamein memang harus dipertahankan Inggris secara mati-matian sementara pasukan Jerman juga berniat merebut dengan segala cara.
Tapi saat itu Rommel sedang sakit sehingga serbuan besar-besaran ke El Alamaein masih menunggu perintah.
Sebelum menggelar kekuatan untuk menyerbu El Alamaen,pada akhir September, Rommel yang menderita flu dan sakit infeksi pernafasan sempat meninggalkan front Afrika Utara untuk menjalani perawatan di Italia serta Jerman.
Untuk sementara komando Afrikakorps dipegang oleh Jenderal Georg Stumme.
Di bawah komando Jenderal Stumme pasukan Nazi Jerman ternyata tidak bertempur optimal seperti ketika masih dipimpin Rommel sehingga mengalami banyak kemunduran.
Rommel yang masih dalam kondisi belum sembuh dari sakitnya akhirnya segera dikirim ke Afrika tapi terlambat karena pasukan Afrikakorps sudah banyak kehilangan tank.
Tapi Rommel sendiri sebelum pasukan Afrikakoprs dikalahkan oleh Sekutu telah diperintahkan Hitler untuk pindah ke front Prancis demi menghadapi serbuan pasukan Sekutu yang berlangsung pada 6 Juni 1944 (Operation Over Lord).
Rommel sengaja dikirim Hitler ke front Perancis karena menganggap Afrika Utara sudah tidak penting lagi.
Maka setelah mendengar alasan Hitler itu pasukan Afrika pun runtuh moril tempurnya dan pilih menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1943.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR