Posisi pasukan Inggris di Gazala pun berhasil dipukul mundur sehingga kawasan menuju Tobruk menjadi makin lemah pertahanannya.
Sedangkan pasukan Italia yang terus bergerak maju kemudian terlibat pertempuran sengit di wilayah Bir Hacheim yang dipertahankan oleh pasukan Perancis.
Pada akhir Mei pasukan panzer Rommel terus menekan pasukan Inggris, 8th Army dan terlibat pertempuran sengit dalam jarak dekat.
(Baca juga: Bukan Hanya Orang Bule, Orang Indonesia Juga Ada yang Jadi Tentara Nazi)
(Baca juga: Klaus Barbie si Penjagal dari Lyon, Gembong Nazi Terakhir yang Ditangkap, dan Betapi Kejinya Politik)
Tapi berkat dukungan serangan udara pesawat-pesawat tempur RAF, gempuran pasukan tank Rommel masih bisa ditahan.
Kedua pasukan yang sedang bertempur pun sama-sama mengalami keletihan bertempur.
Untuk menghancurkan kekuatan tempur pasukan Perancis di Bir Hacheim yang merupakan jalur suplai logistik paling potensial pasukan Jerman-Italia pun terus menggalang kekuatannya.
Rommel mengerahkan kekuatan panzer dari 90 Leichte Division dan Italian Ariete Division serta gempuran udara dari pesawat-pesawat tempur Luftwaffe.
Serangan yang mengkombinasikan kekuatan darat dan udara itu pun akhirnya berhasil memukul mundur pasukan Perancis yang kemudian meninggalkan pertahanan Bir Hacheim pada 11 Juni 1942 .
Dengan keberhasilan pasukan Jerman-Italia menguasai sejumlah kawasan strategis, pasukan Inggris terpaksa terus bergerak mundur menuju Tobruk dan sebagian pasukan Persemakmuran Inggris lainnya bergerak mundur menuju perbatasan Lybia-Mesir.
Pada pertengahan Mei, Rommel mulai mengumpulkan seluruh kekuatan tempurnya untuk menyerbu Tobruk.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR