Begitu anjuran dr. William Adi Tedja, TCM, MA dari Klinik Utomo Chinese Medical Center, Jakarta Barat.
Misalnya, sinse lulusan Shanghai, RRC itu memberi gambaran, berdasarkan teori pengobatan tradisional Cina, orang dulu selalu sarapan setelah melakukan aktivitas.
Entah itu berkebun atau olahraga pagi.
Berbeda dengan kebiasaan orang zaman sekarang, yang langsung sarapan setelah bangun tidur dan mandi. Akibatnya proses metabolisme tubuh menjadi kacau.
Efek yang bisa dirasakan secara langsung, sesuai makan pagi bukan makanan menjadi energi, tapi justru dibuang terus alias murus-murus.
Karena pagi hari, sekitar pukul 05.00 - 07.00, organ tubuh yang aktif bekerja maksimal adalah usus besar yang bertugas melakukan pembuangan sisa metabolisme tubuh.
Agar terhindar dari "panggilan alam" terus menerus di pagi hari, sebagian orang memilih untuk tidak sarapan.
Kemudian balas dendam dengan makan berat di siang hari. Hasilnya jam-jam menjelang siang, tubuh terasa lemah karena kurang energi.
Makan pagi justru sangat penting karena menjadi sumber tenaga untuk aktivitas sepanjang hari.
Waktu yang tepat sekitar pukul 07.00 - 09.00 saat lambung bekerja optimal mencema makanan.
Kesulitannya, bagi para pekerja kantoran, pada waktu tersebut biasanya sedang berada dalam perjalanan menuju ke kantor.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR