Intisari-Online.com – "True taste is in the heart, not on the tounge," ujar Gandhi
Sepenggal kalimat bijak dari Mahatma Gandhi itu, menganjurkan kita cara makan yang baik yaitu berdasarkan hati, dan bukan lidah semata.
Hasilnya adalah keseimbangan fungsi organ tubuh dan kesehatan kita tentunya.
Bagaimana sih pola makan yang selaras dengan kebutuhan tubuh dan jiwa kita?
Sejatinya kita makan untuk menyambung hidup. Tetapi jika "salah makan", baik itu kelebihan atau kurang makan, justru bisa berakibat buruk, yakni mengundang penyakit.
Salah makan? Ya, apa boleh buat, istilahnya di masyarakat sudah begitu, walau sebenarnya yang salah bukan makannya, tapi polanya.
Kesalahan pola makan tak lain merupakan muara dari pola hidup tidak sehat.
Kerja keras berlebihan, tak kenal waktu sekaligus tidak memperhatikan asupan makanan.
Atau yang ironis, salah kaprahnya kaum mapan, sembarangan mengonsumsi vitamin atau suplemen tertentu. Hasilnya bukan sehat, tapi sakit.
Pola hidup zaman sekarang, termasuk soal pola makan, perlu penyesuaian agar tercipta keselarasan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR