AS perlu “menjinakan China” dengan tujuan jika peperangan di Semenanjug Korea sampai meletus, militer China jangan sampai melibatkan diri untuk membantu Korut.
Namun di tengah persiapan perang yang dilakukan oleh AS dan negara-negara koalisinya ada berita mengejutkan, ternyata Korut sudah melancarkan perang terlebih dahulu melalui dunia maya (cyber attack).
Pada bulan September 2016 para hacker Korut yang berpusat di Pyongyang ternyata telah berhasil membobol data Kementerian Pertahanan Korsel yang berisi sejumlah dokumen rahasia.
Dokumen rahasia itu antara lain, rancangan operasi militer AS-Korsel saat menyerang Korut, prosedur menghabisi nyawa Kim Jong Un melalui operasi militer secara rahasia, dan data-data penting lainnya.
Informasi bahwa hacker Korut sudah berhasil mencuri data rahasia Kementerian Pertahanan Korut itu disampaikan oleh anggota DPR Korsel yang membidangi bagian pertahanan, Rhee Cheol Hee, kepada cnn.com hari Selasa (10/10/2017).
Keberhasilan para hacker Korut mencuri data rahasia dari Korsel itu jelas merupakan kemenangan perang di dunia maya bagi pemimpin Korut Kim Jong Un.
Ada kemungkinan, Kim Jong Un menjadi sangat marah atas rencana rahasia militer Korsel-AS yang akan membunuh dirinya sehingga bisa segera memicu meletusnya peperangan di Semenanjung Korea.
Baik Kementerian Pertahanan Korsel maupun Pentagon masih bungkam untuk mengomentari keberhasilan hacker Korut.
Tapi yang pasti Korut ternyata selalu selangkah di depan.
Pasalnya dalam “perang kata-kata” antara Kim Jong Un dan Donald Trump, Kim bisa bertindak seperti aktor sedangkan Trump marah beneran.
Keberhasilan para hacker Korut telah memenangkan medan perang elektronik (cyber war), juga merupakan kemenangan selangkah di depan karena dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR