Kali ini ia kembali dalam 30 menit dengan terengah-engah dan berdarah karena luka di lengannya.
“Apa yang terjadi denganmu?” tanya orang bijak itu dengan kilatan di matanya. “Apakah Anda melihat pemandangan hutan yang menakjubkan?”
“Ya, memang begitu, tapi saat saya menatap beberapa tupai, seekor beruang besar menyelinap ke arah saya dan menyerang saya. Saya beruntung bisa lolos, tapi beruang itu meninggalkan goresan di lengan saya. Anda pasti gila, saya bertanya tentang kebahagiaan tapi Anda menyuruh saya ke hutan untuk diserang oleh binatang liar. Mengapa Anda tidak bisa memberi saya jawaban langsung?”
“Saya kira Anda telah mendapatkan jawabannya. Rahasia menjalani hidup bahagia adalah berjalan melewati hutan, dengan memperhatikan hal-hal indah, tetapi tanpa dimakan oleh si beruang.”
“Saya rasa saya mengerti,” kata pemuda itu.
Saat mereka berjalan kembali ke desa, pemuda tersebut bertanya kepada mentornya, “Mengapa Anda tidak bisa memberi tahu saya rahasia itu dan bukannya mempertaruhkan saya untuk dimakan seekor beruang.”
Orang bijak itu tersenyum dan menggulung lengan bajunya, menunjukkan serangkaian bekas luka yang panjang di lengannya.
“Terkadang, kita membutuhkan bekas luka untuk mengingatkan kita akan pelajaran penting,” katanya.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR