Bersamaan dengan ancaman serangan militer dari Presiden Trump, Kim Jong Un bahkan sedang memperbaiki sistem kepemimpin Korut.
Agar kekuasaan atas Korut makin absolut di tangan keluarganya sendiri Kim Jong Un telah mengangkat adik perempuannya, yakni Kim Yo Jung, sebagai direktur propaganda dan agitasi.
Kim Yo Jung selain diagkat sebagai direktur propaganda juga sekaligus menjabat sebagai sekretaris Patai Pekerja Korut.
Jabatan baru Kim Yo Jung itu menggantikan jabatan bibinya, Kim Kyong Hui, yang oleh Kim Jong Un dikategorikan sebagai “keluarga dari luar”.
(Baca juga: Di Tengah Ancaman Rudal Nuklir Korut, AS Justru Bersaing Membuat Rudal Hipersonik dengan Rusia dan China)
Kim Jong Un memang dikenal tak segan-segan untuk memberhentikan saudara-saudaranya dari jabatan penting atau mengeksekusi orang-orang yang masih ada hubungan keluarga demi melangggengkan kekuasaanya.
Misalnya, Kim Jong Un pada tahun 2013 telah mengeksekusi pamannya sendiri, Jan Song Thaek yang dianggap sebagai pengkhianat dan mengirim pembunuh bagi kakak tirinya sendiri, Kim Jong Nam.
Kim Jong Nam akhirnya terbunuh ketika berada di Malaysia pada bulan Februari 2017 .
Dari cara matinya Kim Jong Nam, menunjukkan bahwa ia telah dihabisi oleh agen rahasia Korut dengan teknik pembunuhan ala era Perang Dingin.
Dengan karakter Kim Jong Un yang tidak mengenal kompromi itu dan didukung oleh rakyat Korut yang begitu loyal dan fanatik terhadap pemimpinnya, maka jika sampai terjadi peperangan pasukan AS dan sekutunya sebenarnya akan berhadapan dengan pasukan tempur yang memiliki mental era Perang Dingin.
Yakni pasukan tempur yang militan, kejam dan brutal karena mereka telah menjalani cuci otak selama bertahun-tahun dan hanya bisa bertempur seperti robot demi kejayaan Kim Jong Un.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR