Intisari-Online.com - Meskipun pemerintah AS enggan mengakui penembakan brutal yang mengakibatkan 58 korban tewas dan ratusan lainnya luka-luka sebagai aksi terorisme, masyarakat AS sesungguhnya sangat terteror oleh ulah Paddock.
Apalagi setelah satu minggu aksi pembantian brutal di Las Vegas ternyata belum terkuak motivasi Paddock. Sementara di sisi lain kepolisian Las Vegas memiliki bukti kuat berupa puluhan senjata, mayat Paddock, korban tewas dan luka-luka, puluhan saksi mata, dan lainnya.
(Baca juga: Stephen Paddock Benar-benar Persiapkan Serangan di Las Vegas Layaknya Seorang ‘Sniper’ Berani Mati)
Bahkan untuk mengakui aksi brutal Paddock sebagai tindakan terorisme saja merupakan hal yang sulit bagi pemerintah AS, mengingat pemerintah AS selama ini selalu mengkondisikan bahwa terorime tidak mungkin muncul di masyarakat AS sendiri.
Apalagi AS merupakan motor utama dalam upaya memerangi terorisme global. Maka munculnya aksi terorime di dalam negeri AS sendiri, apalagi dilakukan oleh orang kulit putih, dianggap hal yang mustahil.
Tapi aksi terorisme yang terjadi di dalam negeri AS dan dilakukan oleh warga kulit putih sebenarnya pernah terjadi dan mengakibatkan mala petaka yang lebih besar dibandingkan aksi penembakan brutal di Las Vegas.
Sedikitnya AS pernah mengalami dua aksi terorisme yang mengguncang dunia internasional yakni pengeboman di Oklahoma pada 19 April 1995 dan dan serangan terorisme di New York pada 11 September 2001.
Dari kedua serangan teror itu ratusan hingga ribuan orang telah tewas.
Serangan teror yang membuat seluruh warga AS trauma itu selain menunjukkan bahwa aksi terorisme bisa terjadi kapan saja di dalam negeri AS, sekaligus menunjukkan bahwa intelijen AS lemah dalam melakukan antisipasi.
Kasus penembakkan brutal yang mengakibatkan sejumlah korban tewas karena dilakukan oleh satu orang, sebenarnya juga sudah sering terjadi di AS bahkan merupakan “hal yang biasa”.
(Baca juga: Penembakan Las Vegas, Adakah Pelaku Lain dalam Serangan Bersenjata Paling Mengerikan di AS Ini?)
Sebelum penembakan brutal di Las Vegas, AS pernah diguncang penembakan brutal di Orlando, Florida, pada 12 Juni 2016 yang mengakibatkan sekitar 50 orang tewas.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR