Dari Jawa Barat sebagian besar tidak dapat hadir, sedangkan dari Sumatera hanya hadir seorang kolonel yang mewakili enam divisi TKR."
Tapi bukan karena dominasi komandan TKR dari Jawa itu Pak Dirman terpilih dengan suara terbanyak.
Di kalangan para perwira tentara, Pak Dirman memang mempunyai kelebihan: teguh hati, lemah lembut tutur katanya, dan bersikap kebapakan mengayomi para bawahan.
Meski relatif masih muda, baru 29 tahun, ia pemimpin yang cepat mengambil keputusan mantap, lalu tegas bertindak.
Sebagian orang mengatakan Soedirman lahir 1912 di Bodaskarangjati, Rembang, tetapi sumber lain menyebutkan ia lahir di Purbalingga, 7 Februari tahun yang sama.
Yang jelas prestasinya mempersatukan pelbagai laskar ke dalam tubuh ketentaraan dipandang bukan prestasi sederhana. (Moh Habib Asyhad)
Artikel ini pernah dimuat di Intisari edisi Oktober 2000 dengan judul "Soedirman Sang Guru yang Jadi Panglima".
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR