"Sepertinya wanita yang membeli semua tiketnya!" sindir seorang pria Arab Saudi di akun Twitter-nya.
Arab Saudi yang dikenal sangat konservatif memiliki beberapa pembatasan paling ketat di dunia terhadap wanita. Arab Saudi juga menjadi satu-satunya negara, di mana wanita tidak diizinkan mengemudi.
Hal itu terus berlanjut kendati reformasi pemerintah telah mematok target untuk meningkatkan lapangan kerja perempuan.
Di bawah sistem perwalian negara, anggota keluarga laki-laki—biasanya ayah, suami atau saudara laki-laki—yang harus memberikan izin untuk studi, perjalanan, dan kegiatan lainnya, bagi kaum wanita.
Namun kerajaan tersebut tampaknya merelaksasi beberapa norma sebagai bagian dari rencana "Vision 2030".
(Baca juga: Cara-cara Fundamental untuk Menjadi Bos yang Super)
Dalam visi itu, ditertuang rencana reformasi ekonomi dan sosial yang digagas oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Suasana perayaan
Perayaan hari nasional bertepatan dengan masa krusial bagi Arab Saudi.
Pasalnya, kerajaan itu sedang berjuang berebut pengaruh dengan Iran di kawasan teluk. Di sisi lain, mereka pun terjebak dalam sebuah intervensi militer yang kontroversial di Yaman.
Belum lagi, Arab Saudi juga berselisih dengan sesama sekutu Amerika Serikat, Qatar.
Namun semua "beban" tersebut seakan terlupa pada Sabtu malam itu.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR