Penulis
Intisari-Online.com – Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 pada Senin (29/10/2018) pagi masih menjadi topik hangat di Indonesia.
Pesawat yang membawa 189 penumpang tersebut jatuh di perairan Tanjung Karawang saat ingin bertolak dari Jakarta menuju Pangkal Pinang.
Hingga hari ini, Minggu (3/11/2018), proses evakuasi pencarian korban dan bangkai pesawat masih dilakukan.
Ini kumpulan berita lanjutan mengenai jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Baca Juga : Sampai Napas Terakhirnya, Pretty Asmara Berkukuh Tak Bersalah, Keinginannya ini yang Belum Terkabul
1. Sudah terima 105 kantong jenazah korban
Dilansir dari kompas.com pada Sabtu (3/11/2018), Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri, Kombes Edy Purnomo mengatakan, mereka telah menerima 32 kantong jenazah korban.
Puluhan kantong korban tersebut merupakan hasil pencarian tim Basarnas di perairan Kawarang, Jawa Barat, dari Sabtu siang hingga malam.
Dengan catatan tersebut, berarti RS Polri di Kramat Jati sudah menerima 105 kantong jenazah.
“Per hari ini hingga jam 21.35 WIB, total kantong jenazah telah masuk ke RS Polri sebanyak 105 kantong jenazah,” ucap Edy.
Edy menjelaskan, puluhan kantong jenazah tersebut berisi beberapa bagian tubuh korban. Artinya satu kantong jenazah belum tentu milik satu korban.
Nantinya, tim forensik akan bekerja untuk melakukan pemeriksaan awal. Seperti mencari tanda primer (jari misalnya).
Baca Juga : Keluarga Deryl Fida Korban Lion Air JT 610, Alami Hal Janggal ini Saat Kirim Doa Untuknya
2. Black box dan roda pesawat ditemukan
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan bahwa mereka telah menemukan black box dan roda pesawat Lion Air JT 610.
Saat ini, kedua benda tersebut sedang diperiksa. Namun untuk pemeriksaan lebih lanjut, Kemenhub akan meminta bantuan tim Boeing.
"Ada beberapa hal yang lebih lanjut kami mintakan kepada Boeing, membantu proses evaluasi beberapa hal antara lain repetitive problems," ujar M. Pramintohadi Sukarno, Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (3/11/2018).
"Lalu prosedur dan implementasi aspek kelaikudaraan, kelengkapan peralatan untuk melakukan troubleshooting, juga pelaksanaan troubleshooting-nya," sambung dia.
Troubleshooting merupakan upaya mencari dan memperbaiki sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut bisa diselesaikan.
Umumnya, troubleshooting digunakan di berbagai bidang, mulai dari komputer, elektronika dan kelistrikan.
Baca Juga : Penyelam yang Mengevakuasi Bangkai Lion Air JT 610 Meninggal Diduga karena Dekompresi, Apa Itu?
3. Memeriksa 38 pesawat di berbagai bandara
Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 langsung membuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan tindakan pencegahan.
Di luar proses evakuasi, pihak Kemenhub juga melakukan memeriksaan kepada beberapa pesawat di berbagai bandara di Indonesia.
Dilansir dari kompas.com, dari 31 Oktober 2018 sampai dengan 2 November 2018, Kemenhub sudah melakukan inspeksi terhadap 38 pesawat di berbagai bandara.
"Ini terus dilaksanakan karena sampai dengan hari ini masih berlangsung. Beberapa pesawat yang sudah diperiksa dilakukan pemeriksaan, pengawasan, ramp check," ujar M. Pramintohadi Sukarno, Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, pada Sabtu (3/11/2018).
Dari 38 pesawat yang diperiksa, 11 adalah pesawat jenis Boeing 737 Max 8, jenis pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh.
Sementara 27 lainnya adalah pesawat jenis lain.
Pemeriksaan tersebut juga melibatkan 4 maskapai besar di Indonesia, yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air dan Air Asia.
Terkait hasil inspeksi tersebut, Pramintohadi mengatakan bahwa seluruh pesawat itu memenuhi standar.
"Adapun hasil pemeriksaan, seluruh pesawat telah memenuhi standar kelaikudaraan," kata dia.
Baca Juga : Penyelam yang Evakuasi Lion Air JT 610 Meninggal: Begini Teknik Pernapasan Terbaik supaya Aman saat Menyelam