Find Us On Social Media :

Kiprah Nadia Murad, Dipaksa Jadi Budak Seks ISIS, Lalu Jadi Pejuang HAM, hingga Meraih Nobel Perdamaian 2018

By Tatik Ariyani, Minggu, 7 Oktober 2018 | 08:00 WIB

 

Intisari-Online.com - Hadiah Nobel Perdamaian 2018 telah diberikan kepada Nadia Murad dan Denia Mukwege pada Jumat (6/10) atas upaya mereka melawan kekerasan seksual dalam perang.

Murad sendiri adalah seorang Yazidi Irak yang disiksa dan diperkosa oleh militan ISIS.

Kemudian dia menjadi 'wajah baru' yang mengkampanyekan pembebasan orang-orang Yazidi.

Murad diculik bersama perempuan Yazidi lainnya pada Agustus 2014 ketika desanya Kocho di Sinjar, Irak Utara diserang ISIS.

Baca Juga : Kisah Nadia Murad sebagai Budak Seks ISIS dan Bagaimana Ia Berhasil Melarikan Diri

Murad ditangkap bersama saudara perempuannya. Dia juga kehilangan enam saudara laki-laki, serta ibunya.

Murad ditangkap, diperbudak, dijual, diperkosa, dan disiksa di hadapan pasang mata orang-orang sebangsanya.

Melalui buku otobiografinya yang berjudul The Last Girl: My Story of Captivity dan My Fight Against the Islamic State, Murad bercerita saat dirinya dan gadis-gadis lainnya menjadi tawanan militan ISIS.

Pada malam hari, saat para militan pria mulai memasuki ruangan mereka, para gadis berteriak seolah ada ledakan besar.

Baca Juga : Hendak Lawan McGregor, Ini Sosok Khabib Nurmagomedov yang Dinilai Misterius