Penulis
Intisari-Online.com - Sake memang minuman keras tradisional khas Jepang yang dibuat dengan bahan alami.
Sake sejatinya dibuat dari hasil fermentasi beras dan sering juga disebut anggur beras. Ada pula yang dibuat dari ekstra tebu.
Kadang, sake ditambah dengan ekstrak buah-buahan untuk memberi sensai rasa manis karena sake cenderung terasa pahit bagi orang-orang yang belum terbiasa meminumnya.
Sake di Jepang hampir selalu diminum setiap hari, sama seperti soju di Korea.
Baca Juga : Ular Piton Burma Sangat Kuat, Ternyata Mereka Mengalami Perubahan Gen
Namun ada yang unik pada sake yang disebut Habu Sake di Okinawa, Jepang.
Habu Sake adalah sake yang diberi ular utuh di dalamnya. Ngeri?
Ya, tentu saja! Ada seekor bakan dua ekor ular yang bisa Anda temukan di tiap toples Habu Sake.
Namun ular itu tentu sudah tak lagi bernyawa dan sengaja dimasukkan ke dalam sake untuk menambah kelezatan sake tersebut.
Baca Juga : 'Romeo dan Juliet', Sebuah Romansa Cinta di Tengah Rivalitas The Jak dan Bobotoh yang Panas
Munakatta Ai, pemandu wisata di Okinawa, menceritakan Habu Sake adalah resep nenek moyang orang Okinawa yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Salah satu fungsinya adalah untuk menambah stamina, juga vitalitas bagi laki-laki.
"Awalnya, Habu Sake atau habushu ini adalah sake biasa yang dinamakan awamori di Okinawa. Tapi kemudian, ada yang mencampurkannya dengan ular berbisa yang dinamakan habu. Ternyata rasanya sangat enak," ucap Ai.
Habu Sake memiliki rasa yang jauh lebih kuat jika dibandingkan sake biasa.
Baca Juga : Hanya dengan Kentang Mampu Hancurkan Sel Kanker dan Diabetes, Begini Cara Bikinnya!
Begitu menyentuh lidah, seisi mulut langsung terasa bergas dan tersengat.
Rasa Habu Sake ini tidak pahit, namun punya sensasi rasa tersendiri yang cukup menantang.
Proses pembuatan Habu Sake bisa dibilang sangat rumit dan cukup berbahaya.
Proses melarutkan ular berbisa ke dalam cairan awamori itu juga terbilang sulit. Butuh keahlian khusus saat menangkap ular.
Banyak cerita pembuatan habu sake ini memakan korban para produsennya yang organ tubuhnya mulai tak bisa digerakkan akibat gigitan ular habu.
Setelah ular habu itu berhasil ditangkap, maka ular itu akan direndam ke dalam es batu hingga pingsan.
Saat ulat itu sadar, dia akan secara otomatis menyerang namun tak lama kemudian mati.
Momen ular habu kembali sadar ini yang paling sering dicari produsen habu sake karena ular itu akan mati dalam posisi yang agresif seperti membuka mulut dan menonjolkan taringnya.
Ular habu ini kemudian direndam selama sebulan ke dalam cairan ethanol.
Setelah itu, ular habu dilarutkan bersama larutan sake dan alkohol.
Habu sake ini akan semakin enak jika semakin lama direndam di dalam larutan sake.
Hal inilah yang kemudian membuat pengemasan habu sake ini tak akan pernah tertinggal dari si ular yang selalu ada di dalamnya. (Sabrina Asril/Kompas.com)
Baca Juga : Punya Komedo Menghitam? Tuntaskan Hanya dalam Semalam dengan 5 Perawatan Alami Ini