Meski begitu, seseorang bisa dikatakan mengalami depresi jika terjadi kemunculan atas setidaknya 5 gejala dari set gejala berikut selama dua minggu berturut-turut:
Baca Juga : Dulu Dibully Karena Kulitnya, Winnie Harlow Kini Jadi Model Victoria’s Secret
- Merasa tertekan (sedih, kosong)
- Kehilangan minat beraktivitas
- Nafsu makan/ berat badan terganggu
- Masalah tidur
- Gangguan psikomotorik
- Merasa lelah atau tidak berenergi
- Merasa tidak berharga/ bersalah
- Sulit berpikir/ konsentrasi/ mengambil keputusan
- Berpikir tentang kematian atau mencoba bunuh diri.
"Kemunculan gejala-gejala tersebut biasanya mengganggu fungsi harian dan menurunkan produktivitas orang yang mengalaminya," tulis Retha.
"Keparahan tingkat depresi dapat ditentukan oleh jumlah gejala yang muncul dan intensitasnya," sambungnya.
Bisa Diatasi Untuk menghindari keparahan depresi hingga berisiko bunuh diri, mengamati ciri awal gangguan mental ini sangat penting.
Baca Juga : Dari Cincin, Uang, dan Tanah, Inilah 7 Warisan Putri Diana Untuk Pangeran William dan Harry
Kapanpun gejala awal tersebut muncul, maka seseorang akan dapat langsung mengambil langkah untuk menanganinya.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan Kementrian Kesehatan RI tahun 2013, sekitar 6 persen atau 16 juta jiwa mengalami gangguan mental emosional (depresi dan kecemasan).
"Itu hanya data yang dilaporkan, padahal gangguan jiwa seperti fenomena gunung es yang kelihatannya kecil tapi sebenarnya menyimpan potensi besar yang tak terlihat," kata Andri.
Depresi sebenarnya bisa diobati.
Baca Juga : Meski Menang, Timnas Indonesia Dapat Petaka Saat Lawan Mauritius
Masyarakat bahkan bisa berobat secara gratis karena konseling atau pengobatan depresi juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan.