Find Us On Social Media :

Kasus Rumah 'Helikopter' Eko Purnomo: Komunikasi Buntu, Kehidupan Bertetangga pun Runyam

By Intisari Online, Rabu, 12 September 2018 | 11:45 WIB

Intisari-Online.com - Kasus rumah Eko Purnomo, Kampung Sukagalih, Desa Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, yang tidak memiliki akses jalan karena terhalang tembok tetangganya ramai diperbincangkan.

Bahkan dikabarkan Eko sudah tidak meninggali rumah yang dibelinya pada 2008 tersebut sejak 2016.

Muncul berbagai pertanyaan mengenai kasus tersebut. Salah satunya tentang bagaimana tetangga-tetangga Eko bisa 'tega' mengurung rumah Eko sehingga tidak memiliki akses jalan?

Tak sedikit yang menduga bahwa Eko memang tidak memiliki hubungan yang baik dengan para tetangganya.

Baca Juga : Dulu Kaum Yahudi Hampir Memilih Argentina Sebagai Tanah Air, Bukan Palestina

Salah seorang yang menduga ada permasalahan pribadi antara Eko dan tetangganya tersebut sehingga membuat permasalahan nenjadi rumit adalah Pelaksana tugas Wali Kota Bandung, Oded M Danial.

“Sepertinya ada masalah antara pemilik rumah dan tetangganya. Nanti camat dan lurah komunikasi di sana untuk mencari solusi,” tandas Oded seperti dilansir dari kompas.com.

Apalagi, jika merujuk pada pengakuan Ketua RW di Kampung Sukagalih, Suhendi.

Suhendi menyatakan bahwa dirinya sudah beberapa kali memediasi pertemuan antara Eko dan para tetangga pemilik tanah di sekitar rumah Eko untuk mencari jalan keluar.

Baca Juga : Cara Bedakan Masuk Angin dan Serangan Jantung Agar Nyawa Tak Melayang

Jika memang terdapat masalah dalam hubungan Eko dengan para tetangganya tersebut, maka ada baiknya masalah tersebutlah yang diselesaikan terlebih dahulu.

Ya, hidup bertetangga memang gampang-gampang susah. Apalagi kalau komunikasi sudah buntu, bertetangga pun bisa makin runyam.

Pribahasa Rusia mengatakan “don't buy the house, buy the neighborhood”. Ungkapan itu menunjukkan betapa pentingnya hidup kebersamaan dalam bertetangga.