Find Us On Social Media :

Film 'Crazy Rich Asians' Sukses, Ini Cara Orang Singapura Gunakan Kekayaannya

By Tatik Ariyani, Rabu, 12 September 2018 | 07:00 WIB

Intisari-Online.com - Film 'Crazy Rich Asians' menjadi salah satu film komedi romantis yang patut untuk dilihat.

Film ini menceritakan tentang sebuah stereotip orang-orang Asia kaya dan makmur dengan lingkungan sosial elit mereka.

Mulai dari perlengkapan couture pribadi dan kolam yang dipenuhi dengan hiu peliharaan hingga mansion yang mewah.

Kehidupan sebenarnya dari orang kaya Singapura pun tak jauh dari penggambaran yang ada di dalam film tersebut.

Baca Juga : Sama-sama Dijual Melalui Flash Sale, Laris Mana Xiaomi Redmi 6A dan Redmi 5A?

Credit Sisse Global Wealth Report 2017 mengungkapkan bahwa Singapura adalah rumah bagi 152.000 jutawan dolar AS, setara dengan sekitar 2,7 persen dari 5,6 juta populasinya.

Hubungan yang erat dan saling menikah di antara konglomerat Singapura adalah hal yang biasa.

Hal ini dilakukan karena sebagai kebutuhan akan kepercayaan dan pentingnya menjaga dan mengelola kekayaan keluarga, kata seorang coach pribadi yang tak disebut namanya.

Dia juga mengatakan bahwa komunitas orang kaya (di Singapura) dapat dibagi menjadi tiga kelompok: selebritas yang mencolok, sosialita dan eksekutif.

Baca Juga : Melakukan Pertemuan Sambil Berenang, Cara Konyol Mantan Presiden China Memperlakukan PM Uni Soviet

Kelompok pertama suka memberi tahu dunia dan mengunggah kegiatan mereka di media sosial.

Kelompok kedua bersifat sosial dan suka menghadiri acara-acara bergengsi agar bisa dilihat dan didengar.

Sedang kelompok ketiga menghadiri fungsi untuk tujuan profesional dan bisnis.

Banyak dari orang kaya tersebut adalah kolektor karya seni langka, jam tangan, mobil, wine, perhiasan, dan tas ekslusif.

Baca Juga : Potret Suku Baka Pygmies di Afrika Tengah, Jauh dari Modernisasi dan Minim Perawatan Medis

Beberapa mungkin memiliki jet pribadi dan suka berinvestasi di properti luar negeri.

Menurut konsultan real estat Jones Lang LaSalle, orang-orang kaya Singapura memberikan premi pada properti investasi perumahan di Inggris dan Australia.

Mereka juga sangat mencintai seni dengan memiliki beragam koleksi.

Laurence Lien, ketua Yayasan Komunitas amal Singapura, mengatakan bahwa ada kecenderungan di kalangan orang kaya terhadap filantropi, terkait dengan kepekaan bisnis yang kuat.

Selain mendedikasikan waktu dan uang untuk filantropi, banyak juga yang mendambakan pengalaman perjalanan yang unik.

Semakin banyak orang mencari pengalaman itu, sambil tetap memiliki penerbangan kelas bisnis dan hotel bintang lima, yang membawa mereka keluar dari zona nyaman mereka.

Selain perjalanan, orang kaya Singapura juga suka kuliner.

Mereka akan mengambil kelas memasak dengan tetap memprioritaskan privasi dan eksklusivitas.

Baca Juga : Lama Keluar dari OPEC, Apakah Bisa Sebabkan Ekonomi Indonesia Melemah?