Find Us On Social Media :

Benarkah Bunuh Diri Bisa Dicegah dengan Mengenali Tanda-tandanya? Nyatanya Tak Sesederhana Itu

By Intisari Online, Selasa, 11 September 2018 | 17:15 WIB

Saat malam Halloween 2016, rata-rata kasus meninggal bunuh diri di Amerika jumlahnya 121 orang—Wilkins Kearney salah satunya.

Baca Juga : Ingin Lawan Depresi? Begini Caranya! Mudah dan Tanpa Obat-obatan

Seperti disebut di awal, Wilkins adalah karakter yang ceria. Ia sering menelepon ke acara talkshow di radio olahraga, memperkenalkan diri sebagai Catfish dan Grand Isle, dan kemudian mengidolai tim sepakbola Amerika Saints.

Ia juga mencairkan suasana pernikahannya yang kaku ketika mengakhiri sumpahnya dengan kata “A-MEN!” yang panjang dan keras…

Dan kejadian itu baru 14 bulan sebelum hari mengenaskan itu!

“Aku mengulang ingatan berkali-kali,” ujar salah satu sahabatnya, Todd Thomposn.

“Tidak ada yang tahu. Inilah seorang yang aku kenal sejak kecil, yang sangat menderita, tapi tidak ada yang tahu.”

Gagasan tentang tanda-tanda yang mengarahkan seseorang akan bunuh diri telah dipublikasikan dengan masif dan telah diamini sebagai fakta.

Tapi menurut penelitian RAND itu, tidak sesederhana itu. Sebuah penelitian menemukan lusinan tanda peringatan yang berbeda, tapi hanya sebagian kecil yang dipublikasikan.

PENDEKATAN NOVEL: OTOPSI PSIKOLOGIS

Rajeev Ramchard mempelajari bunuh diri dalam kapasitasnya sebagai peneliti senior di RAND.

Karyanya dianggap telah membantu hotline bunuh diri menanggapi para penelepon yang sedang dalam kondisi kritis dengan lebih baik.