Find Us On Social Media :

Sri Mulyani: Guncangan Kondisi Perekonomian Global Akibat Kebijakan Perdagangan di Amerika

By Adrie Saputra, Selasa, 11 September 2018 | 14:30 WIB

Ada dua hal yang dinormalisasi atas kebijakan moneter AS, yakni tingkat suku bunga dan tingkat likuiditas.

Baca Juga : Disebut akan Menjual Pulau Bali untuk Bayar Utang Negara, Sri Mulyani: Hoax!

"Normalisasi artinya mereka menyesuaikan kembali dua tindakan extraordinary yang dilakukan bank sentral AS saat menghadapi krisis 2008," sambung dia.

Saat itu, kebijakan luar biasa yang diambil adalah menurunkan suku bunga serendah mungkin hingga mendekati nol dan mencetak dollar AS cukup banyak.

Hal tersebut berimplikasi pada masa sekarang, salah satunya dengan menaikkan suku bunga sesuai pemulihan ekonomi AS.

Ada pula ancaman inflasi sesuai target inflasi yang diterapkan bank sentral AS Federal Reserve pada level 2 persen.

Baca Juga : Hebat, Sri Mulyani Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp1,2 Triliun dari Tommy Soeharto

Kemudian, likuiditas akan secara bertahap dikurangi. Implikasi tersebut akan terasa secara global, sebab dollar AS merupakan mata uang yang digunakan di seluruh dunia.

"Kita lihat kenaikan suku bunga AS selama beberapa kuartal trrakhir kenaikannya cukup besar. Dari 2017-2018 kenaikannya sudah 175 bps (basis poin)," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sri Mulyani Ramalkan Perang Dagang Masih Berlanjut di 2019