Find Us On Social Media :

Masih Banyak Digunakan, Windows 7 Tak akan Lagi Digratiskan oleh Microsoft

By Intisari Online, Selasa, 11 September 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Meski telah lama dirilis, masih banyak komputer yang dijalankan dengan Windows 7 alih-alih Windows 8 atau 10 yang paling baru.

Secara global, pengguna Windows 7 tercatat masih 40 persen dari seluruh pengguna OS Windows.

Alasannya beragam, salah satunya, mereka terlanjur nyaman dengan Windows 7 dan enggan membayar lagi untuk memperbarui ke Windows 10.

"Masa gratis" Windows 7 agaknya tidak akan lama lagi.

Baca Juga : Banyak yang Salah Kira, Hartono Mall Bukan Milik Keluarga Djarum tapi Pengusaha Sukses Asal Solo

Microsoft mengumumkan akan menarik biaya tambahan bulanan bagi pengguna Windows 7 yang ingin tetap mendapat dukungan/update keamanan.

Pembayaran akan mulai berlaku pada 14 Januari 2020 untuk meyakinkan penggunanya agar tetap mendapat pembaruan keamanan.

"Hari ini kami mengumumkan akan memberlakukan pembayaran untuk Extended Security Updates (perpanjangan pembaruan keamanan/ESU) hingga Januari 2023," tulis Microsoft melalui blog resminya.

Itu artinya, setelah Januari 2023, pengguna Windows 7 mau tak mau mesti beralih ke Windows 8 atau 10 jika ingin datanya tetap terlindungi pembaruan keamanan.

Baca Juga : 49 Tahun Revolusi Al-Fateh: Moammar Khadafy Pernah Simpan Kepala Musuhnya dalam Kulkas

Lebih lanjut, ESU akan dijual per perangkat, dan harganya disebut akan terus naik dari tahun ke tahun.

Sayangnya, Microsoft tidak menyebut berapa biaya yang ditagihkan ke konsumen.

Pelanggan yang memperpanjang pembaruan keamanan akan tetap bisa menggunakan Office 365 Pro Plus.