Find Us On Social Media :

Jeffrey Dahmer, Pembunuh Berantai Paling Sadis yang Akhirnya Mati Dibunuh Tanpa Melawan

By Tatik Ariyani, Selasa, 11 September 2018 | 16:45 WIB

Intisari-Online.com - Pada tanggal 27 Mei 1991, petugas polisi dari Departemen Kepolisian Milwauke menanggapi panggilan yang aneh.

Tiga wanita telah menelepon 911 dengan seorang anak laki-laki yang menangis bingung, telanjang dan berdarah di sampingnya.

Ketika polisi datang, para wanita itu histeris memberitahu bahwa bocah itu telah terluka.

Akan tetapi, polisi tersebut meminta para wanita tutup mulut dari perselisihan lokal tersebut dan membiarkan anak laki-laki itu dibawa oleh seorang pria.

Baca Juga : Kisah Cinta Kasih yang Berakhir dengan Mimpi Buruk: Ada 13 Tikaman

Dua bulan kemudian, anak laki-laki 14 tahun itu dibunuh oleh pria yang membawanya, Jeffrey Dahmer.

Dahmer yang berusia 31 tahun dituduh membunuh anak laki-laki tersebut dan 16 korban lainnya setelah mereka dibius, dibunuh, dimutilasi, dan kadang-kadang dimakan.

Dahmer menyadari dirinya gay dan ketika seksualitasnya berkembang, demikian pula dengan fantasi seksualnya yang semakin tidak normal.

Dahmer mulai berfantasi tentang memperkosa orang yang dia lihat dan ingin mendominasi serta mengendalikan orang lain.

Baca Juga : Romano Fenati Dapat Black Flag di Moto2, Ini 4 Aksi Paling Fenomenal di MotoGP

Ketika dia tidak mampu mengendalikan keinginan liarnya, fantasinya menjadi kenyataan.

Tiga minggu setelah kelulusan SMA, Dahmer melakukan pembunuhan pertamanya.

Ketika Dahmer tinggal sendiri di rumah setelah orangtuanya bercerai, dia mengajak teman prianya untuk minum-minum dan mendengarkan musik.

Ketika temannya tersebut ingin pergi, Dahmer marah, kemudian menghantam temannya dari belakang dan mencekiknya hingga mati.

Baca Juga : Catat, Ini 4 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membeli Xiaomi Redmi 6A

Dahmer kemudian menyetubuhi mayat temannya, dan memutilasi mayatnya.

Dahmer putus kuliah dan dikeluarkan dari Angkatan Darat AS karena kecanduan alkohol yang parah.

Kemudian baru terugkap bahwa selama di militer, Dahmer juga membius dan memperkosa dua tentara lainnya.

Dahmer terus melanjutkan aksinya dalam masyarakat dengan memperkosa pria dan kejahatan semacam ini terus berlanjut.

Baca Juga : Berkaca Pada Redmi 5A dan Redmi 4A, Sejatinya Xiaomi Tidak Melakukan Perubahan

Dia juga mulai pergi ke bar untuk mencari korban-korbannya, bahkan membunuh mereka.

Jumlah semua korban yang dibunuh Dahmer adlah 17 orang yang semuanya laki-laki.

Dia bahkan bereksperimen dengan mayat-mayat korbannya.

Kadang memasukkan korbannya ke dalam oven, kadang memakannya, kadang pula memasukkannya ke dalam kulkas.

Korban terakhir Dahmer, Edwards berhasil kabur dan membawa polisi ke apartemennya.

Mereka menemukan banyak foto dan potongan mayat.

Dahmer berhasil ditangkap pada tahun 1991 dan mengakui pembunuhan terhadap 17 korbannya.

Dia dijatuhi hukuman 900 tahun penjara.

Selama di penjara, Dahmer terus berpikir untuk bunuh diri, tetapi tidak mendapat kesempatan.

Tanggal 28 November 1994, seorang narapidana memukul Dahmer hingga mati dengan menggunakan sebatang logam di kamar mandi penjara.

Menurut polisi, Dahmer tidak melawan atau membuat suara selama serangan, tetapi malah menyerah dan menerima nasibnya.

Baca Juga : Pulau Socotra, Pulau Terasing di Bumi yang Punya Pohon Bisa Mengeluarkan 'Darah Naga' saat Digores