Find Us On Social Media :

Lubang Misterius Sedalam 6 Meter Muncul di Sukabumi, Peristiwa Mistis atau Sains?

By intisari-online, Senin, 10 September 2018 | 16:15 WIB

Intisari-online.com - Masyarakat di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, heboh dengan lubang berdiameter sekitar 4 meter di areal sawah milik warga sejak Kamis (6/9/2018).

Sejumlah warga terus berdatangan ke lokasi lubang di Jalan Cipetir, Kampung Legoknyenang, RT 005 RW 002, Desa Sukamaju, Kadudampit.

Berdasar keterangan warga, lubang terjadi akibat tanah ambles di bawahnya.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (6/9/2018) sekitar pukul 11.45 WIB.

Baca Juga : Berita Kecelakaan di Sukabumi, Kisah Nasi Basi yang Jadi Firasat Tergulingnya Bus ke Jurang

"Aneh saja tidak ada hujan, tiba-tiba mendengar suara dentuman keras seperti ada tanah longsor. Saat itu saya berada di dalam rumah juga terasa ada getaran," ujar Yogi Prayoga (23) warga kampung setempat kepada Kompas.com, Jumat (7/9/2018).

Mendengar dentuman keras, dia langsung menuju ke sumber suara yang berasal dari tanah ambles di areal sawah.

Ia mengatakan, lokasi tanah ambles itu hanya sekitar 50 meter dari rumahnya.

"Langsung ke lokasi, ternyata tanah ambles ini berbentuk bulat dengan diameter sekitar 4 meter dalamnya sekitar 3 meter," ujar pemuda yang rumahnya berlokasi di pinggir areal persawahan.

Baca Juga : Tembus 12.000 Meter Perut Bumi, Inilah Lubang Terdalam di Dunia yang Lebih Dalam dari Palung Mariana

"Kalau sekarang diameternya meluas dan semakin dalam. Sepertinya tadi malam ambles lagi," sambung alumni SMK Teknika Cisaat itu.

PENJELASAN PAKAR GEOLOGI

Fungsional Perekayasa Utama Geologi Rustam menyebut, penyebab terjadinya tanah ambles adalah terowongan tanah tanpa konstruksi yang melintas tepat di bawah lubang amblesan.

"Penyebabnya terowongan tanah, terowongan itu tanpa konstruksi penguat pada dinding dan atapnya," ujar Rustam di Gedung Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/9/2018).

Menurutnya, lokasi titik amblesan terletak di atas terowongan tanah yang dialiri air terowongan tersebut berukuran panjang kurang lebih 50 meter dengan tinggi mulut terowongan 3,2 meter, lebar 2,5 meter, melintas dari arah barat laut menuju tenggara, yaitu Sungai Cigalunggung.

Adapun kedalaman pada ujung barat laut, yakni tempatnya masuk air, sedalam 6 meter.

Sementara kedalaman pada ujung tenggara atau tempat keluarnya air kurang lebih 10 meter di bawah permukaan tanah.

Baca Juga : Disebut Sebagai Palung Terdalam di Dunia, Inilah 5 Hal Mengerikan yang Akan Anda Jumpai di Palung Mariana

"Dinding terowongan tanah tersebut sedikit demi sedikit tergerus aliran Sungai Cigalunggung. Akibatnya, rongga bawah tanah semakin membesar dan tidak kuat menahan beban tanah di atasnya yang mengalami penambahan tingkat kejenuhan tanah akibat mulai turunnya hujan," ujar Rustam.

Sebelumnya diberitakan, amblesan tanah tersebut terjadi pada lahan sawah atau lahan basah.

Lubang tanah ambles itu berbentuk oval dengan dimensi panjang 6,5 meter, lebar 4 meter, dengan kedalaman 6 meter.

Adapun elevasi permukaan tanah lokasi amblesan sendiri berada di 774,3 mdpl dengan kemiringan lereng sekitar 15 persen.

Berdasarkan peta geologi regional lembar, lokasi amblesan berada pada formasi batuan Gunung Api Gede yang tersusun dari litologi breksi tufan dan lahar, andesit dengan oligoklas-andesin, piroksin, dan banyak sekali hornblende. 

Teksturnya seperti trakhit, umumnya lapuk sekali.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, kejadian pada tanah lapukan batuan gunung api berupa pasir tufaan, dengan karakteristik tanah lapuk berwarna kuning kecokelatan, kurang padu, agak gembur, karena penggunaan lahan di atasnya berupa sawah, maka tanah tersebut jenuh air. (Budiyanto/Agie Permadi)

Baca Juga : Seram! Kota Paling Berbahaya di Dunia Ini Lokasinya Tak Jauh dari Indonesia