Find Us On Social Media :

Cara Bedakan Masuk Angin dan Serangan Jantung Agar Nyawa Tak Melayang

By intisari-online, Senin, 10 September 2018 | 12:15 WIB

Intisari-online.com - Saat ini, serangan jantung merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. 

Oleh karena itu, kita harus tahu banyak tentangnya. Salah satunya mengenai gejalanya.

Dari sekian banyak tanda awal serangan jantung, ada satu gejala yang sering kali diabaikan. Sebab ia mirip dengan masuk angin.

Sesungguhnya dalam dunia medis, tidak dikenal istilah masuk angin.

Baca Juga : Serangan Jantung Saat Sendirian, Ini Antisipasinya Agar Nyawa Tak Melayang

Yang ada adalah keluhan asam lambung yang tinggi dan pengosongan lambung yang terhambat sehingga menimbulkan perut kembung, mual, dan pusing, sendawa dan buang angin.

Menurut dr. Siska Suridanda Danny, Sp.JP,FIHA, seorang dokter jantung RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, sepintas gejala “masuk angin” memang mirip dengan gejala serangan jantung karena diantarkan oleh saraf yang sama yaitu saraf nervus vagus.

Kemudian rangsangan tersebut diterima oleh otak sehingga menimbulkan rasa nyeri. Akan tetapi gejala serangan jantung lebih spesifik, seperti rasa nyeri yang luar biasa di dada.

Seolah-olah ada beban berat diletakkan di atas dada dan jantung berebar-debar. Namun rasa nyeri di dada ini tidak bisa dilokalisasi.

Baca Juga : Mengapa Hanya Orang Indonesia yang Kenal dan Terserang Masuk Angin?

Pasien tidak bisa memastikan bagian dada sebelah mana yang merasakan nyeri hebat tersebut.

Gejala serangan jantung tersebut sering disertai dengan rasa mual, kembung, nyeri di ulu hati, keringat dingin, sendawa, pusing dan bahkan pingsan.

Nah, banyak orang beranggapan bahwa itu gejala masuk angin.