Find Us On Social Media :

Ada Kisah-kisah Lucu dan Menegangkan di Sela-sela Kemuraman Pengkhianatan G30S

By Intisari Online, Minggu, 9 September 2018 | 17:45 WIB

Si penjaga langsung beranjak dengan mengajak kawan-kawannya.

Pada saat itu juga kesatuan ABRI segera menyergap dan berhasil melucuti senjata mereka tanpa mendapat perlawanan sedikit pun.

Studio RRI Semarang berhasil direbut kembali.

(Sinar Harapan, Minggu, 17 Oktober 1965)

Baca Juga : Kisah Pemain Timnas yang Dijadikan 'Boneka' oleh PKI demi Menangkan Pemilu

HAUS

Taktik memang kadang-kadang lebih ampuh daripada perlawanan langsung.

Misalnya saja ketika Brigjen Surjo Sumpeno yang waktu itu Pangdam VII Diponegoro didatangi seorang kapten yang berkata, "Jenderal, mulai sekarang, Jenderal ditahan."

"Tahan boleh saja, tapi saya haus. Coba, tolong ambilkan teh dulu," sahutnya.

Maka pergilah si kapten mencari teh dan Brigjen Surjo Sumpeno memanfaatkan kesempatan itu untuk meloloskan diri.

Beberapa waktu kemudian sebuah batalyon dan pasukan taruna AMN (sekarang AKABRI) di bawah pimpinan sang brigjen bergerak membebaskan Yogya dan kemudian Solo.

(Kompas, Selasa, 12 Oktober 1965)